SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Senin, 24 Desember 2012

Pemahaman Keterampilan Dasar Konseling


     Manusia dan kehidupannya selalu menciptakan dinamika-dinamika kehidupan manusia dalam keseharian manusia tersebut. Apalagi zaman sekarang sangat menuntut kehidupan yang mandiri, individu wajib mampu mengatasi dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun yang kemudian menjadi permasalahan lagi adalah “bagaimana cara memandirikan diri sendiri untuk diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri”. Salah satu alternatif yang dapat kita lakukan adalah mengomunikasikan permasalahan tersebut secara efektif.


     Kemudian timbul lagi pertanyaan “bagaimana caranya mengomunikasikan permasalahan secara efektif”, salah satu alternatif dalam hal ini ialah dengan mengetahui keterampilan dasar menerapkan konseling. Menerapkan konseling bukanlah sesuatu hal yang selalu perlu keahlian khusus atau sulit dilakukan, namun secara umum bisa dipelajari dan keterampilan dasar konseling dapat meningkatkan cara seseorang dalam berkomunikasi. Menerapkan keterampilan konseling tidak berarti menjadi seorang konselor. Perlu diketahui bahwa melakukan konseling sangat berbeda dengan menerapkan keterampilan konseling dalam kehidupan sehari-hari.
     Konseling biasanya ditujukan untuk membantu klien (individu) menyelesaikan problem yang mengganggu mereka. Konseling juga dimaksudkan untuk membantu klien mengembangkan beragam cara yang lebih positif untuk menyikapi hidup. Orang-orang meminta bantuan konseling dengan bermacam-macam sebab dan tujuan. Meminta bantuan untuk mengatasi kesedihannya, misalnya, stres, khawatir, trauma, depresi, atau tekanan hidup yang lain. Sering kali konseling akan membantu menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan pribadi. Jadi, konseling umumnya bertujuan memecahkan masalah-masalah klien atau menumbuhkan kekuatan mereka dalam menyikapi hidup.
Menerapkan Keterampilan Dasar Konseling
     Anda tidak perlu menjadi konselor untuk menerapkan keterampilan konseling karena keterampilan konseling ini adalah keterampilan berkomunikasi yang penting dan sangat efektif untuk membantu diri sendiri maupun bagi orang lain, jika diterapkan dalam pergaulan sehari-hari oleh individu yang bukan konselor. Pergaulan dan hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari biasanya bersifat mutualistis (timbal-balik) yang di dalamnya setiap orang sama-sama berbagi secara terbuka dan memberikan dukungan. Dalam situasi yang seperti itu anda semestinya mampu menerapkan keterampilan konseling walau bukan sebagai konselor. Anda bisa menjadi penasihat dan teman curhat yang baik bagi orang lain, sehingga kemudian anda sadar bahwa banyak orang lain yang lebih bermasalah jauh dari masalah yang anda alami.
     Keterampilan konseling ini menumbuhkan kesadaran anda untuk saling peduli dan menyadari peran anda dalam lingkungan dan pergaulan anda saat ini. Ketika anda hendak menerapkan keterampilan konseling, anda perlu menyadari bahwa anda berniat menjalin komunikasi yang berbeda dengan komunikasi umumnya. Keterampilan konseling dapat dipakai untuk menghibur orang-orang yang bermasalah, dan untuk membantu mereka dalam :
§  Mengendalikan emosi, sehingga mereka merasa lebih baik.
§  Mengendalikan kekhawatiran terhadap orang lain.
§  Menemukan solusi dan membuat keputusan.
§  Bersikap positif terhadap diri mereka sendiri.
§  Mencermati dan merefleksikan perasaan dan perilaku individual serta sosial.
     Anda dapat menerapkan keterampilan konseling atau tidak setelah anda dapat mempertimbangkan dampaknya terhadap hubungan anda, waktu yang tersedia, situasi, dan kesiapan pribadi anda. Jadi, keterampilan dasar ini dapat dilakukan oleh anda tanpa harus terlihat formal di hadapan teman atau orang yang ingin anda bantu.
Pengaruh Penerapan Keterampilan Konseling Untuk Diri Sendiri
     Secara umum, manusia adalah makhluk yang cenderung ingin selalu berbagi apalagi dalam permasalahan yang sedang dihadapinya. Ketika anda dalam posisi sebagai pendengar tentang permasalahan teman anda, tentu anda akan ikut tergugah dan seakan-akan merasakan kesulitan yang dihadapinya. Di situlah pengaruh dan dampak yang akan anda rasakan, sesuatu yang anda dengar dari orang lain dengan komunikasi yang sarat emosional secara sadar atau tidak itu akan mampu mengubah asumsi anda tentang sesuatu hal. Pengaruh atau dampak yang dirasakan dalam penerapan konseling disebut “konsekuensi psikologis”, hal tersebut terjadi karena perasaan anda merespons dengan apa yang dikatakan oleh orang lain tersebut.
     Pengaruh tersebut selanjutnya diproses oleh perasaan anda sendiri dengan menggabungkan asumsi yang anda terima dengan logika yang anda ketahui. Pengaruh itu positif bilamana asumsi yang anda terima sifatnya berintegrasi dengan pemahaman yang ada pada diri anda, namun pengaruh tersebut negatif bilamana asumsi yang anda terima sifatnya bertentangan dengan pemahaman yang ada pada diri anda. Pengaruh seperti inilah yang kadang menimbulkan seseorang secara tidak sadar membatasi dirinya sendiri untuk menerapkan konseling dalam kesehariannya.
Manfaat Keterampilan Dasar Konseling
     Secara umum, menerapkan keterampilan konseling untuk membantu orang lain sungguh-sungguh menjadi sebuah kepuasan tersendiri. Dengan mendorong orang lain berbicara tentang pengalaman-pengalaman emosionalnya dan menemukan solusi atas masalah-masalahnya, ada semacam pengalaman psikologis yang dapat dihayati dari membantu orang lain. Memang manfaat secara fisik sulit terlihat, namun secara batin, mental, dan perasaan anda akan lebih dewasa dalam menjalani kehidupan anda. Selalu ada nilai-nilai etika dan moral yang selalu dapat anda ambil intinya, sehingga menumbuhkan kebahagiaan dalam hidup anda.
     Juga perlu diperhatikan bahwa jika anda menghormati orang lain dan menerapkan keterampilan konseling secara tepat, hubungan anda dengan seseorang menjadi lebih baik dan erat. Sebab, orang itu mendapatkan hubungan yang memuaskan dirinya secara batin dan bermakna dalam hidupnya.
     Jelas dalam menerapkan keterampilan konseling dalam keseharian memiliki unsur-unsur yang beragam dan sulit diprediksikan hasilnya, namun berkenaan dengan dampak yang terjadi pada diri sendiri dan orang lain biasanya :
§  Jika anda memberikan nasihat kepada seseorang, mungkin nasihat tersebut cocok untuk anda tetapi belum tentu tepat untuk orang lain. Orang lain boleh saja menolaknya atau mungkin tidak mampu melaksanakan nasihat yang anda berikan.
§  Orang tersebut mungkin menerima nasihat anda dan nasihat tersebut menuai hasil positif. Ini akan membuat anda merasa senang, bahayalah adalah anda telah menghilangkan kepercayaan diri seseorang dalam mengatasi permasalahannya, orang tersebut akan mempercayai anda sebagai tempat berkonsultasi segala masalah, mengakibatkan ketergantungan orang lain kepada anda.
§  Orang tersebut mungkin menerima nasihat anda, tetapi nasihat ini menuai hasil negatif. Dampaknya orang tersebut mungkin marah, kecewa, benci atau sebagainya kepada anda karena ketidakbenaran nasihat anda tersebut.
§  Memberikan nasihat dapat membantu orang lain memecahkan masalah dan membuat keputusan, hanya jika anda menawarkan informasi yang akurat dan terbaru berkenaan dengan keadaan terakhir orang tersebut.
§  Menerapkan dasar-dasar keterampilan konseling bukan berarti anda berkonseling yang secara profesinya, karenanya anda perlu mengetahui keterbatasan anda dalam membantu seseorang dan mengarahkan orang tersebut kepada konselor yang berkompetensi ketika hal tersebut sangat dibutuhkan.
Sikap-Sikap yang Bersifat Membantu
     Syarat dalam membantu orang lain tergantung dari hubungan antara orang yang membantu dan yang dibantu, sifat-sifat orang yang membantu mempunyai kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan kepribadian positif. Rogers, mengidentifikasi tiga ciri pokok dan penting dari hubungan antara orang yang membantu dan yang dibantu, yakni harmonis, empatik, dan menghargai secara tulus. Dia juga menyebut perlunya memuliakan hubungan ini dan orang yang dibantu. Secara analisis dari ketiga ciri tersebut terdapat delapan komponen yang harus ada dalam hubungan yang diharapkan menuai keberhasilan secara efektif. Percaya, hormat, empati, menerima, aman, tulus, jujur, dan cakap.
Percaya
     Jika anda ingin berhasil dalam membantu orang lain, anda jelas membutuhkan kepercayaan dari orang tersebut. Memperoleh kepercayaan orang lain memerlukan waktu yang panjang sejalan dengan pergaulan atau kedekatan anda dengan orang tersebut. Biasanya situasi pula ikut mendukung kuat tidaknya kepercayaan seseorang tersebut kepada anda. Agar lebih mudah bila anda ingin menerapkan keterampilan konseling, lakukanlah dengan orang terdekat anda, saudara, teman, atau sahabat.
Hormat
     Sikap hormat berarti menghargai orang lain sebagai manusia yang mampu menemukan solusi-solusi atas persoalannya sendiri, memandang positif kepadanya dengan asumsi bahwa, terlepas dari apa yang dilakukannya, dia telah berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Jadi pada dasarnya, sikap hormat adalah memperlakukan orang sebagai manusia yang layak dihargai.
Empati
     Dalam membantu orang lain untuk mencapai hasil yang positif, anda perlu menciptakan hubungan yang hangat dan penuh penghargaan terhadap diri individu sebagai manusia. Empati pada dasarnya adalah sikap anda yang mampu sepenuhnya memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, sehingga hampir-hampir meniadakan identitas diri untuk menyatu dengan orang tersebut. Jadi, empati adalah sepenuhnya dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Menerima
     Menghargai orang lain juga berarti menerimanya sebagaimana adanya. Jika anda menerima orang lain seperti apa adanya, anda sangat berpeluang untuk berhubungan erat dengannya secara sedemikian rupa sehingga menjadi seperti apa yang dia inginkan dari dirinya sendiri. Jika anda menerimanya, dia akan merasa dihargai, merasa nyaman, berpandangan positif terhadap kepribadiannya, dan berkembang lebih maju untuk dirinya sendiri.
Aman
     Untuk membantu orang lain, anda perlu menciptakan hubungan dan lingkungan yang menjaminnya berbicara secara bebas. Individu terkadang memerlukan suasana dan situasi yang menurutnya baik bagi dirinya untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Jadi, anda perlu meyakinkannya bahwa dengan mengungkapkannya kepada anda, tidak ada yang akan dirugikan atau disusahkan. Anda harus membuat orang tersebut merasa nyaman dan aman secara fisik dan mental.
Tulus
     Bantuan yang diberikan akan berhasil bilamana hubungan anda dengan orang yang dibantu mencirikan ketulusan. Anda perlu menerima orang lain secara tulus dan memandangnya dengan sikap positif. Menerima orang lain secara tulus berarti tidak menghakimi, tidak pula berprasangka buruk terhadap seseorang atau bersikap pamrih terhadap yang anda berikan. Niat tulus perlu dipupuk agar dapat membantu orang lain semanfaat mungkin.
Jujur
     Ketika menolong orang lain, kita perlu bersikap jujur dan tidak dibuat-buat. Jika anda ingin membantu orang lain, dia harus percaya bahwa anda adalah seseorang yang jujur. Jujur berarti anda tidak memiliki niat untuk menjadi orang lain atau terlalu menebak-nebak apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Jadilah diri sendiri, itulah yang perlu anda ingat. Janganlah mempengaruhi seseorang untuk berubah, namun buatlah dia mengerti bagaimana cara anda memandang kepribadiannya. Anda tidak boleh memaksakan nilai, sikap, pandangan, atau sifat yang menurut anda benar namun tidak bagi orang tersebut.
Cakap
     Dalam hal ini, anda perlu memandang orang yang anda bantu adalah seseorang yang memiliki pemahaman, pengetahuan, dan pengertian yang mungkin lebih daripada anda. Anda perlu memandang seseorang itu memiliki sikap cakap dalam menjalani kehidupannya masing-masing. Dalam membantu orang lain, yang terpenting bukanlah bagaimana anda menemukan solusi bagi orang lain, namun bagaimana menyadarkannya bahwa dia memiliki kemampuan dan kecakapan untuk berhasil. Perlu anda tanamkan dalam diri anda bahwa orang yang anda bantu adalah orang yang cakap dalam menemukan solusi atas masalah-masalahnya sendiri.

Tidak ada komentar: