SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Jumat, 27 April 2012

Optimalkan Kemampuan Hati dan Pikiran

Manusia di lahirkan dengan perasaan mampu melakukan segalanya. Sebelum kemudian di kacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya. Perasaan mampu itu di tunjukkan dengan keberanian untuk melakukan sesuatu. Perhatikanlah tingkah laku bayi berusia 8-9 bulan ke atas ketika ia baru mulai bisa duduk dan mencoba untuk menirukan orang-orang dewasa di sekitarnya. Dia akan mengeksplorasi dunianya dengan penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk melakukannya. Karena di kepalanya ia belum memiliki konsep bahwa ia tidak mampu dan selalu ingin mencoba dan berusaha.

Rasa ingin tahu dan keberanian adalah kunci untuk sebuah hasil yang kita inginkan. Dengan mengetahui keinginan dan potensi yang kita miliki, secara sadar kita akan mampu total dalam berpikir, berbuat, dan mempertahankan apa yang kita kehendaki. Namun juga, kita perlu mengetahui metode apa yang bisa dilakukan dalam mengoptimalkan cara berpikir kita dalam memandang keinginan-keinginan dalam kehidupan kita. Salah satu yang paling efektif dan juga di jelaskan dalam buku “ Quantum Ikhlas “ “ Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati “ karya Erbe Sentanu, menjelaskan bahwa untuk mencapai sukses dalam hidup perlu sinkronisasi dan totalitas antara pikiran, doa, dan usaha-usaha yang kita lakukan. Bukti yang paling menarik juga adalah bahwa kolaborasi antara cara pikir spiritual dengan cara pikir ilmiah akan menuntun diri kepada kekuatan hati yang sejati, dengan mengetahui kekuatan hati dalam diri kita, kita akan selalu memandang kehidupan di dunia dari sisi yang benar-benar berbeda.

Salah satu bukti yang juga merupakan mukjizat Al- Quran yang akan menjelaskan apa yang selama ini kita teliti tentang pusat pikiran dan nurani manusia yang hakiki, karena masalah ini masih dalam tahap permulaan dan ilmuwan pun mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap rahasia jantung bahwa di dalamnya terdapat hormon-hormon akal dan berpikir. Hormon inilah yang mengirimkan perintah-perintah akal ke seluruh organ tubuh, dan sesungguhnya jantung adalah pusat akal dan berpikir, dan bukanlah sekedar tempat sirkulasi darah semata. Allah benar-benar Maha Mengetahui, dan sesuai dengan firman-Nya.

Allah berfirman:
ولقد ذرأنا لجهنم كثير من الجن والإنس، لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعين لا بيصرون بها ولهم أذان لا يسمعون بها، ألـئك كالأنعام، بل هم أضل، ألـئك هم الغافلون

Dan kami (Allah) telah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka memiliki qulub (jantung) akan tetapi jantungnya tidak mereka gunakan untuk memahami; mereka memiliki mata tapi tidak mereka gunakan untuk melihat; dan mereka memiliki telinga akan tetapi tidak mereka gunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka layaknya binatang ternak, bahkan lebih rendah daripada itu, dan merekalah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf, 179)
 
Bukti mengagumkan yang terbaru ini mengindikasikan bahwa jantung kita (manusia) mulai berdetak pada janin bahkan sebelum otak terbentuk, karena itu jantung sebetulnya merupakan perwujudan dan pemrakarsa utama dari kehidupan manusia. Kemudian sebagai penguatannya, ilmuwan juga telah menemukan penyebab mengapa jantung secara otomatis memulai fungsi pentingnya (detak autoritmik) yang memberikan keberadaan bentuk fisik kita.

Para ahli ilmu saraf sudah menemukan bahwa ada lebih dari 40 ribu sel (neuron) di jantung. Berarti ini menandakan bahwa jantung memiliki sistem sarafnya sendiri yang sering di sebut sebagai “ Otak Di dalam Jantung “ dan juga jantung kita mempunyai medan elektromagnetik 5000 kali lebih besar daripada otak kita. Medan ini dapat di ukur dengan magnetometer dengan jarak lebih dari 3 meter di luar badan fisik. Penjelasan ini memperkuat berbagai pengajaran-pengajaran spiritual yang menyatakan manusia mempunyai medan energi yang terus menerus mencampur satu sama lain, yang memungkinkan penyembuhan atau pikiran serta perasaan positif di perlebar, di kirim, dan di tukar.

Ketika medan energi jantung di izinkan untuk mengalir lebih deras ke otak, ilmuwan menemukan bahwa perasaan dan informasi yang terkirim dari jantung ke otak dapat mempunyai efek transformatif pada fungsi otak, memunculkan ketajaman intuisi yang lebih tinggi, dan meningkatkan perasaan positif makmur sejahtera. Terlebih lagi, kolaborasi jantung dan otak ini memunculkan keseimbangan dan keterikatan antara kedua organ tersebut dalam mengeliminasi stres, memasuki kondisi kreativitas dan kedamaian di hati seseorang secara bersamaan.

Oleh karena keterikatan yang sangat kuat ini, jantung mulai di lihat sebagai saluran atau jalur penghubung jiwa, kesadaran tinggi, atau energi spiritual yang masuk ke dalam manusia saat di lahirkan. Secara ilmiah, ini mendukung pengajaran banyak agama dunia bahwa jantung adalah tempatnya jiwa manusia. Karena itu ajaran spiritual menganjurkan bahwa sudah tugas manusia untuk menggabungkan secara bersama energi jantungnya ke dalam hati yang damai. Hati yang damai berarti adalah penyinkronisasian antara energi jantung dengan energi otak dalam menumbuhkan sensasi positif.

Karena itulah kita selain perlu berpikiran positif dengan apa yang kita inginkan juga perlu berperasaan positif dengan apa-apa saja yang mungkin terjadi dalam tujuan mencapai keinginan tersebut. Kuncinya adalah sinkronisasi dan totalitas dalam diri kita dalam mengubah “ main set “ kita ke dalam batasan-batasan yang lebih luas dan bukan batasan yang berasal dari diri kita sendiri. Lalu di manakah potensi dan batasan kita saat ini ?. Kapan kita akan memulai menyadarkan diri bahwa kita bisa lebih baik dari saat ini ?. Mulaikah saat ini kita temukan apa yang seharusnya kita miliki ?..
Baca SelengkapnyaOptimalkan Kemampuan Hati dan Pikiran

Rabu, 25 April 2012

Kata-Kata Larangan Bagi Anak


Berikut ini ada Beberapa larangan yang tidak boleh kamu ucapkan kepada buah hati kamu diantaranya sebagai berikut.

Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak kamu lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?

''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''

Ketika kamu kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika kamu terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''

''Kamu Itu...''

Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur hidup.

''Jangan Nangis''

Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk anak-anak yang belum dapat mengekspresikan emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah wajar, bila anak-anak merasa sedih atau ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu ingin melindungi anak mereka dari perasaan-perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan ''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie Glasser, direktur Family Support Services.
Lebih baik, katakan pada anak bahwa kamu memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''

''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi referensi terhadap perkembangan anak-anak. Namun, tolong, jangan katakan ini di depan anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu yang berbeda. Mereka punya kepribadian tersendiri. Membandingkan anak dengan orang lain berarti kamu menginginkan anak kamu menjadi orang yang berbeda.
Baca SelengkapnyaKata-Kata Larangan Bagi Anak

Selasa, 24 April 2012

Mengenali Perjuangan Muhammadiyah


Muhammadiyah adalah sebuah organisasi islam yang bergerak dalam sosial dan pendidikan bagi masyarakat umum. Muhammadiyah selalu mencoba mengimplementasikan ajaran-ajaran islam ke dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukannya berdasarkan ideologi : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali ‘Imran /3:104).

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai sebuah cita-cita dan impian. Muhammadiyah didirikan di atas (berlandaskan) dan juga untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip / pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan. Pokok pikiran / prinsip / pendirian yang dimaksud tersebut adalah hak dan nilai-nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis. Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang ilmu pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan  lain sebagainya tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksanakan ajaran Islam.

Muhammadiyah dari berdiri hingga sampai saat ini selalu mencoba memperkenalkan Islam yang “arif”, yang dirujuk dari apa yang dikandung dalam al-Quran dan as-Sunnah dengan memperkenalkan pola “istinbath” yang proporsional. Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang menunjung ajaran islam, dalam dinamika dan kesejarahannya selalu berusaha memberi respon dalam berbagai perkembangan kehidupan dengan senantiasa merujuk pada ajaran Islam (al-ruj'û ilâ al-Qurân wa al-sunnah, menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber rujukan). Muhammadiyah pada dasarnya bekerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang meliput bidang-bidang ; Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Mu’amalat Duniawiyat.

Muhammadiyah dalam menyerukan tata cara beribadah yang benar dan sesuai dengan ajaran islam yang sebenarnya, selalu berdasarkan firman Allah SWT di dalam al-Quran dan ajaran ibadah serta bimbingan dari nabi Muhammad SAW di dalam as-Sunnah. Jadi bagi Muhammadiyah, apabila ajaran ibadah itu melenceng jauh dari al-Quran dan as-Sunnah maka haram hukumnya. Muhammadiyah selalu mendefinisikan pengertian ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan menaati segala perintah -perintah-Nya, menjauhi larangan -larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan oleh Allah SWT.

Konsep normatif Islam sesungguhnya sudah tersedia secara utuh di dalam al-Quran dan sebegitu rinci dijelaskan oleh Rasulullah SAW. di dalam sunnahnya, baik yang bersifat qaulî (tindakan), fi’lî (ucapan) dan taqrîrî (sikap). Hanya saja apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. perlu diterjemahkan ke dalam konteks yang berbeda-beda, dan oleh karenanya memerlukan “ ijtihad”. Pola pikir yang diperkenalkan Muhammadiyah dalam memahami ajaran Islam adalah berijtihad secara: bayânî, qiyâsî dan ishtishlâhî. Yang ketiganya hal tersebut dipakai oleh Muhammadiyah secara simultan untuk menghasilkan pemahaman Islam yang kontekstual dan bersifat (lebih) operasional.

Muhammadiyah dalam langkah-langkahnya menyerukan kebenaran dalam beribadah, berusaha menanamkan pengertian ibadah tersebut mulai dari usia dini melalui lembaga-lembaga pendidikan dan sosial yang dimilikinya. Hal ini merupakan langkah penting dalam menegakkan masyarakat islam yang benar-benar mengerti ajarannya juga mengerti untuk apa dan bagaimana dia beribadah. Kemudian dalam kalangan luas, Muhammadiyah selalu terbuka dalam diskusi bebas mengenai al-Islam dan ibadah maupun sosial-kultural kepada masyarakat intelektual dan masyarakat pada umumnya.

Dipahami oleh Muhammadiyah sampai saat ini bahwa al-Quran dan as-Sunnah bersifat tetap, sedang interpretasinya bisa berubah-ubah. Itulah suatu konsekuensi keberagamaan umat Islam yang memahami arti universalitas kebenaran ajaran agama yang tidak akan pernah usang dimakan zaman dan selalu selaras untuk diterapkan di mana pun, kapan pun dan oleh siapa pun.

Gerakan Muhammadiyah selalu berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat dilihat, dijangkau, dan digunakan oleh orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan implementasi kegiatan-kegiatan beribadah dalam al-Islam. Semua amal usaha tersebut diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah bagi umat.

Muhammadiyah sejak semula menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang selalu berkhidmat menyebarluaskan ajaran Agama Islam sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran dan as-Sunnah, sekaligus membersihkan berbagai amalan umat yang terang-terangan menyimpang dari ajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakan dakwah dalam tujuan beribadah.

Sampai saat ini, adapun hambatan-hambatan yang masih menjadi problem dalam Muhammadiyah untuk menyerukan amar ma’ruf nahi munkar adalah ; masih lemahnya pemahaman masyarakat tentang al-Islam sehingga sering salah menafsirkan antara budaya dan agama, banyaknya budaya-budaya yang sifatnya menipu dan semakin menjauhkan kalangan muda dari pemahaman ajaran agamanya sendiri, perubahan tatanan masyarakat yang semakin merosot dari norma dan agama sehingga membuat banyak kalangan tidak lagi peka terhadap prinsip-prinsip al-Islam. Adapun masalah intern dalam Muhammadiyah sendiri adalah ; semakin luasnya organisasi sehingga memerlukan mobilitas yang lebih dari biasanya, sering terbawa ke kancah politik dan cenderung melupakan tujuan sebenarnya Muhammadiyah di dirikan, dan lain sebagainya.

Semoga dengan tujuan dan cita-cita yang mulia, Muhammadiyah dapat mewujudkan masyarakat islam Indonesia yang benar-benar ber-tauhid dan berpegang pada al-Quran dan as-Sunnah dalam kehidupannya. Amin.
login stkipmsampit klik disini

Referensi        :

Abdul Munir Mulkhan, Teologi dan Fiqh Dalam Tarjih Muhammadiyah, Cet. I, Yogyakarta: SIPress, 1994.
Asjmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Metodologi dan Aplikasi, Cetakan III, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Margono Poespo Suwarno, M., Gerakan Islam Muhammadiyah, Cet. V, Yogyakarta: Penerbit Persatuan Baru, 2005.
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Historis dan Ideologis, Cet. III, Yogyakarta: LPPI-UMY, 2003.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Himpunan Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Yogyakarta: Persatuan, 1974.
Baca SelengkapnyaMengenali Perjuangan Muhammadiyah