SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Rabu, 27 Maret 2013

Panduan Thaharah, Shalat, & Shalat Jenazah


I. WUDLU




A. Pengertian Wudlu

            Wudlu menurut bahasa berarti bersih, bagus dan elok. Sedang menurut istilah wudlu adalah menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air yang bersih pada anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki dan kepala (rambut).

B. Tata Cara Berwudlu

            Adapun tata cara berwudlu adalah sebagai berikut:
  1. Membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
  2. Mengikhlaskan niat karena Allah.
  3. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
  4. Menghisap air dari telapak tangan sebelah , berkumur-kumur dan menyemburkannya tiga kali. Dan menyempurnakan  dalam berkumur  dan menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa.
  5. Membasuh muka tiga kali dengan menggosok-gosoknya, mengusap kedua sudut mata dan melebihkan dalam membasuhnya.
  6. Menyela-nyelai jenggot (kalau ada)
  7. Membasuh kedua tangan beserta kedua sikut tiga kali-tiga kali, dengan mendahulukan tangan kanan , menggosok-gosoknya dan menyela-nyelai jari tangan serta melebihkan dalam membasuhnya.
  8. Mengusap kepala satu kali dengan cara menjalankan kedua telapak tangan dari ujung kepala hingga tengkuk dan mengembalikannya pada posisi semula, serta mengusap kedua telinga  bagian dalam dengan telunjuk dan telinga bagian luar dengan ibu jari.
  9. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki  sebanyak tiga kali-tiga kali dengan mendahulukan kaki kanan,  menggosok-gosoknya dan menyela-nyelai jari kaki serta melebihkan dalam membasuhnya.
  10. Membaca do’a  sesudah wudlu.
Adapun do’a sesudah berwudlu adalah
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

 

C. Hal-hal Yang Membatalkan Wudlu

 Hal-hal yang dapat membatalkan wudlu adalah sebagai      berikut:

  1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (depan dan belakang)
  2. Melakukan hubungan seksual.
  3. Menyetuh kemaluan
  4. Tidur yang nyenyak dengan berbaring

  

II. MANDI WAJIB (AL-GHUSLU)




A. Pengertian Mandi Wajib

        Mandi menurut bahasa berarti menuangkan air pada sesuatu. Sedang menurut istilah mandi (al-Ghuslu) adalah menuangkan air pada seluruh tubuh dengan cara yang telah ditentukan.

B. Hal-hal Yang Mewajibkan  Mandi Besar

            Adapun hal-hal yang dapat mewajibkan seorang muslim melakukan mandi wajib adalah sebagai berikut:
  1. Bertemunya dua persunatan (melakukan hubungan kelamin).
  2. Mengeluarkan air mani/sperma (mimpi atau lainnya)
  3. Selesai dari haid.
  4. Selesai dari nifas.
  5. Akan menghadiri shalat Jum’at.

C. Tata Cara Mandi Wajib

        Tata cara melaksanakan mandi wajib adalah sebagai berikut:
  1. Membasuk kedua tangan.
  2. Membersihkan kemaluan dengan menuangkan air dengan tangan kanan dan membersihkannya dengan tangan kiri.
  3. Berwudlu seperti berwudlu untuk shalat.
  4. Membasahi pokok-pokok rambut dengan wangi-wangian dan menyiram kepala 3 kali dan menuangkan air pada seluruh tubuh dngan rata dan menggosok-gosok. Dan mulailah pada sisi kanan lalu membersihkan kepala  dan meratakannya  pada semua badan serta menggosok-gosoknya.
  5. Kemudian membasuh kedua kaki tiga kali-tiga kali dengan mendahulukan kaki kanan.
  6. Dalam menggunakan air untuk mandi jangan berlebih-lebihan.



III. TAYAMUM


A. Pengertian Tayamum

        Tayamum menurut bahasa berarti al-qashdu, menuju dan menyengaja kepada sesuatu. Sedang menurut istilah tayamum adalah menuju kepada tanah untuk mengusap muka dan kedua telapak tangan sebagai ganti dari wudlu dan mandi wajib.

B. Hal-hal Yang Membolehkan Tayamum

        Adapun beberapa keadaan yang memungkinkan bagi seseorang untuk bertayamum adalah sebagai berikut:
  1. Dalam keadaan tidak ada air.
  2. Dalam keadaan sakit atau luka. Jika menggunakan air penyakit atau lukanya semakin parah.
  3. Khawatir sakit/timbul bahaya jika menggunakan air.
  4. Ada air dan sanggup menggunakan air akan tetapi apabila berwudlu atau mandi  dikhawatirkan waktu untuk pelaksanaan shalat habis.

 

C. Tata Cara Tayamum

            Tata cara melaksanakan tayamum adalah sebagai berikut:
  1. Meletakkan kedua telapak tangan ke tanah (atau tempat yang mengandung unsur tanah/debu ) yang suci.
  2. Meniup kedua telapak tangan.
  3. Niat ikhlas dan membaca ‘Basmalah”.
  4. Mengusap muka dengan kedua telapak tangan dan punggung telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dan sebaliknya satu kali.

D. Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum

Adapun hal-hal yang membatalkan tayamum adalah sebagai berikut:
1.      Semua yang membatalkan wudlu
2.      Apabila hal-hal yang menyebabkan diperbolehkannya tayamum sudah hilang.



  
TUNTUNAN SHALAT FARDLU

I. Pengertian Shalat Fardlu
Shalat fardlu adalah shalat yang diwajibkan kepada kaum muslimin muslimat sehari semalam 5 kali, yaitu; shalat Shubuh (2 roka’at), shalat Dzuhur (4 roka’at), shalat Ashar (4 roka’at), shalat Maghrib (3 roka’at) dan shalat Isya (4 roka’at).

II. Syarat-syarat Sahnya Shalat

1. Hendaklah badan suci dari hadas dan najis

2. Hendaklah pakaian dan tempat shalat bersih dari najis dan  kotoran
3. Menutup aurat
4. Menghadap kiblat
5. Telah masuk waktu shalat


 III.Tata Cara Shalat


1.      Berdiri tegak (bagi yang mampu) menghadap ke kiblat danberniat ikhlas karena Allah.. Ketika berdiri hendaklah mengarahkan pandangan ke tempat sujud dan merenggangkan kaki kiri dan kanan (tidak terlalu renggang dan tidak rapat).
2.      Melakukan Takbirotul ikhrom dengan membaca Allahu Akbar, seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu  dan ibu jari hampir menyentuh pada daun telinga (di dekatkan dengan daun telinga).
3.      Setelah itu bersidekap dengan cara meletakkan tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri beserta pergelangan dan lengan tangan di atas dada.
4.      Kemudian membaca do’a iftitah (do’a iftitah ini hanya dibaca pada roka’at pertama), yaitu;
اللّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ، اللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ (البخارى)
  
   Artinya:”Yaa Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah aku  dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan  dari kotoran. Ya Allah, cucilah  aku dari kesalahan-kesalahankui dengan air bersih, salju dan embun”.
        Atau do’a:
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ اللّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِيْ ِلأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِي ِلأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ (النسائى)
   Artinya:”Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menjadikan semua langit dan bumi dengan tulus hati dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah kepunyaan Allah yang menguasai semesta alam.Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkaulah raja. Tidak ada yang layak disembah melainkan Engkau, Engkaulah Tuhanku dan aku ini hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan mengakui dosaku. Maka ampunilah dosaku semua, tidak ada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau. Dan berilah petunjuk kepadaku ke arah budi pekerti yang baik, tidak ada yang  dapat  memberi  petunjuk  ke arah budi pekerti yang   baik kecuali Engkau. Dan jauhkanlah dari padaku kelakuan yang jahat, tidak ada yang dapat menjauhkannya dariku melainkan Engkau. Aku junjung dan patuhi perintah-Mu, sedang semua  kebaikan itu berada di tangan-Mu, dan kejahatan itu tidak (dibangsakan) kepada-Mu. Aku senantiasa dengan Engkau dan kembali kepada-Mu. Engkaulah yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi. Aku mohon ampun dan  bertaubat kepada-Mu”.

5.      Kemudian mohon perlindungan dengan membaca ta’awudz
yaitu;
أَعُوْذُ بِاللهِِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ    dan membaca  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ lalu membaca surat al-Fatihah, yaitu;
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ  الرَّحْمنِ الرَّحِيْم ِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ  إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ  صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَ لاَ الضَّالِّيْنَ dan berdo’alah dengan membaca   آمِيْنَ  
6.    Setelah membaca surat al-Fatihah, dilanjutkan dengan   membaca salah satu surat atau ayat al-Quran dengan tartil dan tadabbur.
7.    Kemudian mengangkat kedua tangan seperti dalam takbirotul dan lakukanlah ruku’ sambil bertakbir dengan membaca “Allahu akbar”, seraya meluruskan  punggung dengan tengkuk, kedua tangan diletakkan pada lutut dengan jari-jari direnggangkan  , sambil membaca do’a:

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ

  

Artinya:”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami dan aku memuji-Mu, ya Allah, ampunilah aku”.

    Atau do’a:

 سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ

     Artinya:”Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung”.

8.      Kemudian berdiri tegak untuk i’tidal dengan mengangkat kedua tangan seperti pada takbirotul ihrom dengan membaca do’a: سَمِعَ اللهُ  لِمَنْ حَمِدَهُ  
   Artinya:Semoga Allah mendengar orang yang memujinya”.
Dan apabila telah berdiri tegak, kedua tangan kembali seperti posisi sebelum takbirotul ihrom  berdo’alah:
رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Artinya:”Ya Tuhan kami, bagi Engkau segala puji dengan pujian yang banyak, yang baik dan diberkati”. Atau membaca do’a:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَاشِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

  Artinya:”Ya Tuhan kami, hanya bagi Engkau segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki dari sesuatu apapun”.

9.      Lalu bertakbirlah dan lakukanlah sujud dengan cara (a)meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas tanah (di tempat shalat)  (b)melatakkan kedua tangan, dahi dan hidung (c)menekukkan jari-jari kaki ke arah Qiblat, dan (d)merenggangkan kedua tangan dari lambung dan mengangkat kedua sikut. Ketika sujud, telapak tangan diletakkan sejajar dengan bahu dan jari-jari tangan tidak dirapatkan dan digenggamkan. Ketika bersujud bacalah do’a:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
     .
     Artinya:”Maha Suci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan dengan   memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku”.  Atau do’a lain:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى  سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى  سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى

     Artinya:”Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi”.
10. Setelah sujud, kemudian bangkit untuk duduk iftirosy  sambil mengucapkan “Allahu Akbar”, dan ketika duduk bacalah do’a:
اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
        
     Artinya:”Ya Allah  ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukanlah aku dan berilah aku rizki”.
Adapun duduk iftirosy (duduk diantara dua sujud) yaitu duduk di atas telapak kaki kiri dan menumpukkan (menegakkan) telapak kaki kanan  serta meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut.
11. Sujudlah untuk kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca do’a seperti pada sujud pertama.
12. Kemudian bertakbirlah dengan membaca “Allahu Akbar”, lalu berdiri untuk roka’at yang kedua dan duduklah sebentar, lalu berdiri dengan menekankan tangan pada tempat sujud.
13. Dan lakukanlah pada roka’at kedua ini seperti pada roka’at pertama langsung membaca surat al-Fatihah (tidak membaca do’a iftitah) dan dilanjutkan dengan membaca salah satu surat atau ayat al-Quran. Kemudian lakukanlah gerakan-gerakan (ruku’, i’tidal, sujud, duduk iftirosy) dan bacaan-bacaannya seperti pada roka’at pertama.
14. Setelah selesai dari sujud kedua pada roka’at kedua, maka duduklah untuk “Tasyahud awal” (tahiyat awal) seperti duduk antara dua sujud (duduk iftirosy), kemudian letakanlah kedua tangan di atas kedua lutut, jari-jari tangan kiri dihamparkan, sedang jari kelingking, jari manis dan jari tengah tangan kanan digenggam, ibu jari menyentuh jari tengah dan jari telunjuk diacungkan pada saat memulai membaca “Tasyahud” (at-Tahiyyatu lillah …).
15.Kemudian membaca “tasyahud” dan “shalawat” sebagai  berikut:
التَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّـهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّـهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ   
Artinya:”Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah hanya milik Allah, semoga keselamatan bagi engkau, ya Nabi Muhammad beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hambaNya yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya.Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberkati pada Ibrohim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau  Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.
16.Setelah selesasi membaca  “tasyahud” dan “shalawat”, bacalah do’a pilihan yang kau suka, seperti do’a:
اللّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ
.Artinya:”Ya Allah, tolonglah aku untuk (selalu) ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan bagusnya ibadah kepada-Mu”.Atau do’a:
اللّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْلِىْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَ ارْحَمْنِىْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya:”Ya Allah, aku sudah banyak menganiaya diriku dan tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. Maka ampunilah aku dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
17. Kemudian berdirilah untuk roka’at ketiga dan keempat, dan       bertakbirlah dengan membaca “Allahu Akbar” sambil mengangkat tangan seperti takbirotul ihrom. Pada roka’at ketiga atau keempat ini hanya membaca al-Fatihah saja (tidak membaca do’a iftitah dan surat atau ayat al-Quran).
18. Setelah sujud kedua selesai pada roka’at terakhir (ketiga atau keempat), lakukanlah duduk tawarruk untuk tasyahud akhir dengan memasukkan (memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, sedang telapak kaki kanan bertumpu (ditegakkan) dan ujung jarinya dihadapkan ke kiblat dan duduk dengan bertumpukkan pantat di atas lantai.
19.Kemudian bacalah “tasyahud” dan “shalawat” atas Nabi, yaitu; mulai dari :
التَّحِيَّاتُ لِلّهِ   sampai  kalimat  إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .Setelah itu, memohon perlindungan dari Allah SWT. dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Artinya:”Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka Jahanam, dari azab kubur, dari fitnah (malapetaka) kehidupan dan kematian dan dari fitnah (cobaan) al-Masih ad-Dajjal”.
20. Setelah itu bersalamlah dengan memalingkan muka ke kanan dan ke kiri sampai pipi terlihat dari arah belakang seraya membaca salam, yaitu;
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ    
Artinya:”Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah.


IV. Tuntunan Dzikir Sesudah Shalat Fardlu

Adapun tuntunan Dzikir sesudah shalat Fardlu adalah sebagai berikut:
1. Membaca istighfar tiga kali        
أَسْتَغْفِرُ اللهَ ،  أَسْتَغْفِرُاللهَ،  أَسْتَغْفِرُ اللهَ
2. Membaca Allahumma antas-Salaam …
اللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَ مِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
 Artinya:”Ya Allah, Engkau yang Maha Damai, dari Engkaulah semua kedamaian, Maha Berkah Engkau Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan”.
      3. Membaca Allahumma laa Maani’a …
اللّهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَاأَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَامَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ
        
Artinya: Ya Allah,  tidak ada seorangpun yang dapat mencegah terhadap apa yang Engkau cegah. Dan tidak memberi manfaat akan orang yang mempunyai kebesaran daripada Engkau kebesarannya itu”.
4. Membaca Tasbih (subhaanallah) 33X
5. Membaca Tahmid (Alhamdulillah) 33X
6. Membaca Takbir (Allahu Akbar) 33X
7. Membaca Tahlil dan do’a, yaitu;
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ لاَ حَوْلَ  وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Artinya:”Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. KepunyaanNya segala Puji dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan tidak ada kekuatan, melainkan hanya dengan (kekuatan) Allah. Tidak ada tuhan selain Allah. Dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah. Hanya bagi Allah-lah segala ni’mat, keutamaan dan puji-pujian yang baik. Tidak ada tuhan melainkan Allah. Kami ikhlaskan ketaatan (ibadat) hanya kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya”.
     8. Membaca Laa Ilaaha Illallah …

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ  وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya:”Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah stu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, Hanya milik Allah-lah segala kerajaan dan segala puji. Dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu”.



TUNTUNAN SHALAT JANAZAH

I. Hukum Shalat Janazah
        Melaksanakan shalat janazah hukumnya adalah fardlu kifayah. Artinya kewajiban yang dibebankan kepada sekelompok orang, apabila sudah ada yang melaksanakan maka yang linnya terbeas dari kewajiban tersebut. Dan jika tidak ada seorangpun yang melakukannya maka seluruhnya berdosa.

II. Syarat  Sahnya Shalat Janazah
            Syarat sahnya shalat janazah sama dengan syaratnya shalat fardlu, yaitu badan suci dari najis dan hadas, tempat untuk melaksanakan shalat dan pakaian yang dipakai untuk shalat bersih dari najis dan kotoran dan menutup aurat. Adapun waktu pelaksanaannya berbeda dengan waktu pelaksanaan shalat fardlu.

III. Tata Cara Shalat Janazah
1.      Shalat janazah dilakukan sebanyak empat kali takbir.
2.      Shalat janazah dapat dilakukan sendiri-sendiri dan lebih utama dilaksanakan secara berjama’ah.
3.      Adapun tata cara shalat janazah adalah sebagai berikut;
a.  Berdiri menghadap kiblat di depan jenazah  kemudian bertakbir sambil mengangkat kedua tangan lalu meletakkan telapak tangan di atas dada dengan menggenggam punggung telapak tangan kiri dan pergelangan tangan. Kemudian membaca al-Fatihah, yaitu;
بسم الله الرحمن الرحيم() الحمد لله رب العالمين() الرحمن الرحيم() ملك يوم الدين () إياك نعبد وإياك نستعين() إهدنا الصراط المستقيم() صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضآلّين() آمين
Setelah membaca al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca shalawat atas Nabi saw. sebagai berikut;

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ وَباَرِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا باَرَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
b.      Bertakbir untuk yang kedua dan bacalah  do’a sebagai berikut;
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَ أَكْرِمْ نُزُلُـهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَأَغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَ ثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّـهِ مِنَ الْخَطَاياَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَ أَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَ أَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِـهِ فِـتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
c.      Bertakbir untuk yang ketiga dan bacalah do’a sebagai berikut;
اللهم اغفر لحينا وميّتنا وصغيرنا وكبيرنا وذكرنا وأنثانا وشاهدنا وغائبنا() اللهم من أحيـيته منّا فأحيه على الإسلام ومن توفّيته منّا فتوفّه على الإيمان()اللهم لاتحرمنا أجره ولا تضلّنا بعده

d.     Kemudian bertakbirlah untuk yang keempat, lalu memberi salam ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Semoga bermanfaat,..!!
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tidak ada komentar: