SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Jumat, 02 November 2012

Teori Singkat Tentang Komunikasi


Teori Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Suatu Proses yang Berkembang

Sejarah Komunikasi Manusia
    Sejarah perkembangan komunikasi manusia dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Sejak zaman itu hingga sekarang, sejarah perkembangan komunikasi manusia dapat dibagi dalam 4 (empat) era perubahan :
§  Era Komunikasi Tulisan,
§  Era Komunikasi Cetakan,
§  Era Komunikasi Telekomunikasi,
§  Era Komunikasi Interaktif.

    Era komunikasi tulisan terjadi sejak Bangsa Sumeria mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah liat sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Era komunikasi cetakan diawali dengan ditemukannya mesin cetak hand-pres oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi dimulai sejak penemuan alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844. Era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada tahun 1946, dengan ditemukannya Mainframe computer ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh para ahli dari universitas Pennsylvania, Amerika Serikat.

Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
    Sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak zaman Yunani kuno, beberapa ratus tahun sebelum Masehi. Sejak itu perkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi dalam (4) empat periode tradisi retorika. Kedua, periode pertumbuhan yang terjadi dari tahun 1900 hingga Perang Dunia II. Ketiga, periode konsolidasi yakni sejak usainya Perang Dunia II hingga tahun 1960-an. Keempat, adalah periode teknologi komunikasi yang terjadi sejak tahun 1960-an hingga sekarang.
     Di Indonesia, pendidikan ilmu komunikasi baru dimulai pada tahun 1949. Hingga tahun 1970-an bidang kajian komunikasi yang dipelajari umumnya dititikberatkan pada bidang jurnalistik dan penerangan. Pada masa sekarang ini, jumlah perguruan tinggi yang semakin luas, tidak hanya terbatas pada bidang jurnalistik dan penerangan.
    Perspektif pengembangan, yaitu definisi komunikasi antar pribadi yang dilihat dari proses pengembangannya. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan interpersonal. Suatu proses komunikasi dikatakan bersifat interpersonal bila berdasarkan pada :
a) Data psikologis,
b) Pengetahuan yang dimiliki, dan
c) Aturan-aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.
    Analisis pada tingkat psikologis. Apabila prediksi/prakira yang dibuat komunikator terhadap reaksi komunikan sebagai akibat menerima suatu pesan didasarkan atas analisis pengalaman individual yang unik dari komunikan, maka dapat dikatakan komunikator melakukan prediksi pada tataran psikologis.
    Pada mulanya komunikasi hanya sekedar alat antar manusia untuk saling berhubungan. Dan pada waktu itu, komunikasi dianggap sebagai kegiatan biasa yang tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, dikaji, atau distrukturkan dalam bentuk yang pasti. Pada abad ke-5 sebelum masehi, Di Yunani berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia, namanya retorika berasal dari bahasa Yunani retorike yang berarti berdebat, dari akar kata rekor (orang yang berpidato). Retorika berarti seni pidato dan berargumentasi yang bersifat menggugah atau seni menggunakan bahasa secara lancar untuk memengaruhi dan mengajak. Sejak abad itu, segala urusan yang berhubungan dengan gagasan, pernyataan, dan keinginan untuk menyampaikan kepada orang lain mendapatkan perhatian khusus. Banyak tokoh bermunculan yang mengkaji retorika, mulai dari mazhab filsafat Sophis, yang tokohnya Georgias dan Protagoras. Pada hal ini retorika mendapat perhatian khusus, bahkan ada beberapa pemikir yang menempatkan retorika sebagai hal penting dalam masyarakat dan pemerintah.
    Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial di mana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Rogers menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi (Allo Liliweri, 1991: 12).
    Pemahaman tentang hubungan merupakan suatu aspek penting dari studi komunikasi antar pribadi, karena hubungan berkembang dan berakhir melalui komunikasi. Telah puluhan tahun para ahli mencoba untuk menentukan bagaimana hubungan terbentuk dan bagaimana hubungan berakhir. Pada bagian ini kita akan menyimak sejumlah teori yang menjelaskan bagaimana berkembangnya suatu hubungan. Dan tentunya penjelasan tersebut diharapkan akan memperkaya pemahaman kita terhadap proses pengembangan hubungan.
    Steve Duck (1985) menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan mengetahui atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara atribut-atribut tadi. Sebagai contoh, seorang ibu yang langsung menanggapi anaknya yang menangis akan membentuk hubungan ibu-anak yang berbeda dengan ibu lain yang menunggu sekian lama sebelum menanggapi anaknya yang menangis. Meskipun demikian mengetahui atribut masing-masing hanyalah salah satu aspek yang mempengaruhi hubungan. Untuk mengenali tahap (kualitas hubungan) yang terjadi kita dapat melihatnya dari bagaimana saling menanggapi. Lebih jauh Duck mengungkapkan bahwa hubungan tidak selalu berkembang dalam bentuk linear dan berjalan mulus, dan bahwa orang tidak selalu aktif mencari informasi mengenai partnernya, biasanya malahan informasi tersebut didapat secara kebetulan dan bukan sengaja dicari. Bagi Duck tidak semua hubungan akrab, tidak semua hubungan berkembang, dan hubungan dapat sekaligus stabil dan memuaskan.

Pengembangan Hubungan
    Barangkali tidak ada yang lebih penting bagi kita selain kontak atau hubungan dengan sesama manusia. Begitu pentingnya kontak ini sehingga bila kita tidak berhubungan dengan orang lain dalam waktu yang lama, rasa tertekan akan timbul, rasa ragu terhadap diri sendiri muncul, dan orang merasa sulit untuk menjalani hidup sehari-harinya. Desmond Morris, dalam Intimate Behavior (1972), mencatat bahwa kontak dengan orang lain begitu pentingnya sehingga kultur kita telah membentuk segala macam subtitusi untuk menggantikan ketiadaan hubungan ini. Orang sering kali mengunjungi profesional seperti dokter, perawat, dan pemijat bukan karena sakit fisik, melainkan karena kebutuhan untuk kontak.
    Setiap hubungan bersifat unik. Begitu juga, masing-masing dari kita membina hubungan karena alasan-alasan yang unik. Namun demikian, dalam semua keragaman ini, ada beberapa alasan umum untuk mengembangkan sebagian besar hubungan. Kedua, kita membahas proses memprakarsai hubungan dan beberapa saran nonverbal serta verbal untuk membuat jumpa pertama lebih efektif.

Alasan-alasan untuk Pengembangan Hubungan
Empat alasan umum untuk pengembangan hubungan adalah :
·         Mengurangi Kesepian
    Kontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian. Adakalanya kita mengalami kesepian karena secara fisik kita sendirian, walaupun kesendirian tidak selalu berarti kesepian. Kita mempunyai kebutuhan yang terpenuhi akan kontak yang dekat, kadang-kadang secara fisik, adakalanya secara emosional, dan lebih sering dari keduanya (Pelpau & Periman, 1982; Rubenstein & Shaver, 1982).
    Sementara orang, dalam upaya mengurangi kesepian, berusaha melingkungi dirinya dengan banyak kenalan. Kadang-kadang ini membantu, tetapi sering kali malah membuat rasa sepi makin parah. Satu hubungan yang dekat biasanya malah lebih baik. Kebanyakan dari kita mengetahui hal ini, dan itulah sebabnya kita berusaha membina hubungan antar pribadi (Perlman & Pelpau, 1981)
·         Mendapatkan Rangsangan
    Manusia membutuhkan stimulasi. Jika kita tidak menerima stimulasi, kita mengalami kemunduran dan bisa mati. Kontak antar manusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi ini. Kita merupakan gabungan dari banyak dimensi yang berbeda-beda, dan semua dimensi kita membutuhkan stimulasi. Kita adalah makhluk intelektual, dan karena kita membutuhkan stimulasi intelektual. Kita membicarakan gagasan, mengikuti kegiatan kelas, dan berdebat tentang interpretasi yang berbeda mengenai film atau novel. Dengan cara itu kita mengasah kemampuan penalaran, analitik, dan interpretasi kita. Dengan melakukannya, kita meningkatkan, mempertajam, dan mengembangkan kemampuan-kemampuan ini.
    Kita juga makhluk fisik yang membutuhkan stimulasi fisik. Kita butuh membelai dan dibelai, memeluk dan dipeluk. Selanjutnya, kita adalah makhluk emosional yang membutuhkan stimulasi emosional. Kita perlu tertawa dan menangis, membutuhkan harapan dan kejutan, dan mengalami kehangatan dan afeksi. Kita membutuhkan latihan untuk emosi kita selain juga untuk kemampuan intelektual kita.
·         Mendapatkan Pengetahuan Diri
     Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusialah kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang kesadaran diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri sebagian melalui mata orang lain. Jika kawan-kawan kita melihat kita sebagai orang yang hangat dan pemurah, misalnya, barangkali kita juga akan memandang diri sendiri sebagai hangat dan pemurah. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang tentang diri kita.
·         Memaksimalkan Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan
    Alasan paling umum untuk membina hubungan, dan alasan yang dapat mencakup semua alasan lainnya, adalah bahwa kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan kita. Kita perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib baik kita mengenai penderitaan emosi atau fisik kita. Barangkali kebutuhan yang terakhir ini bermula di masa kanak-kanak, ketika anda berlari mendekati ibu sehingga beliau dapat mengecup luka anda atau ikut menikmati kegembiraan anda. Sekarang anda tentu sulit untuk berlari mendekati ibu, karenanya anda mencari orang lain, umumnya kawan-kawan yang memberikan dukungan yang sama seperti yang pernah dilakukan ibu di waktu yang lalu.
    Dalam komunikasi antar pribadi mengalami perkembangan dalam hubungan antar manusia. Pemahaman mengenai hubungan merupakan suatu aspek penting dari studi komunikasi antar pribadi, karena hubungan berkembang dan berakhir melalui komunikasi. Namun, dengan perkembangannya hubungan mengalami pasang surut antar individu.
     Suatu kenyataan dalam kehidupan kita adalah bahwa banyak hubungan dengan orang lain bersifat temporer. Ketika mengembangkan dan mengakhiri hubungan, kita melewati serangkaian tahap keakraban atau keintiman.  Antara lain dari hubungan yang bukan yang bukan bersifat pribadi dengan menggunakan aturan-aturan ekstrinsik sampai kepada hubungan antar pribadi yang diatur oleh aturan-aturan intrinsik.
    Knapp (1978) merumuskan model tahapan hubungan yang menunjukkan bahwa orang mempertimbangkan untuk menuju hubungan yang lebih akrab dengan orang lain. Menurutnya hubungan berkembang melalui lima tahap, yaitu inisiasi, eksperimen, intensifikasi, integrasi dan ikatan.
    Dalam perkembangan hubungan seseorang tak luput dari komunikasi. Maka, komunikasi antar pribadi selalu mengalami perkembangan yang di setiap situasinya, kondisinya, di mana dan kapan pun. Sehingga, skill dalam berkomunikasi perlu dimiliki setiap orang untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.

KESIMPULAN
    Sebagai makhluk sosial, manusia seumur hidupnya tidak akan lepas dari komunikasi. Komunikasi adalah hal-hal dasar dalam kehidupan individu, tanpa komunikasi seseorang tidak bisa dikatakan hidup. Pengembangan komunikasi menjadi sangat penting pada saat ini, karena di setiap aspek kehidupan selalu tersaji komunikasi dan menjadi berbeda-beda sesuai dengan keadaannya.
    Komunikasi juga sangat berperan dalam membentuk mental dan kepribadian seseorang, kecerdasan seseorang dalam berkomunikasi dapat menunjukkan bahwa dia memiliki mental dan kepribadian yang tinggi serta meningkatkan moral secara tidak langsung. Karena komunikasi hampir memegang peranan 80% dalam kehidupan sehari-hari, jadi komunikasi tanpa kita sadari telah menjadi bagian dari diri kita selama ini.
    Komunikasi sangat memiliki dampak yang nyata bagi seseorang, jadi jangan pernah menyepelekan komunikasi, karena di situlah kemampuan lisan yang kita miliki untuk menjadi manusia yang benar-benar manusia.

Tidak ada komentar: