SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Senin, 06 Agustus 2012

Komunikasi Antar Pribadi : Hubungan dan Interpersonal


Pengertian Hubungan Antar Individu
        Sebagai manusia, seorang individu tidak dapat menghindar dari jalinan hubungan dengan individu lain sesamanya.  Kita cenderung memiliki kadar yang berbeda dalam hal membutuhkan orang lain, demikian pula mengenai nilai penting kuantitas dan kualitas hubungan antarpribadi individu masing-masing. Dalam hubungan interpersonal yang baik ciri-cirinya adalah : percaya (trust), sikap suportif (supportiveness), dan sikap terbuka (open-mindedness). Dalam sebuah hubungan interpersonal yang baik selalu terdapat rasa saling percaya dengan partner atau individu dalam interaksi interpersonal tersebut. Sebuah hubungan yang baik selalu memiliki unsur-unsur keadilan dalam interaksinya dengan individu lain, sikap suportif terhadap apa yang orang lain miliki dengan sikap tidak ingin mengecewakan seseorang. Juga yang paling penting dalam sebuah hubungan interpersonal yang baik, sikap dan tindakan yang tidak terikat dengan perbedaan-perbedaan pendapat atau asumsi-asumsi sendiri sehingga tidak akan mempengaruhi kadar hubungan tersebut atau dengan kata lain sikap toleransi, tenggang rasa, berperasaan positif dengan yang terjadi dalam hubungan interpersonal tersebut terjalin dengan baik.

Memelihara Hubungan dan Komunikasi Antar Pribadi
           Dalam kehidupan, sudah menjadi hakikatnya manusia saling membutuhkan satu sama lainnya. Hal itulah yang membuat hubungan interpersonal menjadi sebuah keharusan dalam kehidupan manusia. Hubungan interpersonal yang baik dalam menumbuhkannya selalu memerlukan komunikasi dan interaksi yang baik pula. Hubungan yang baik tidak datang dengan sendirinya, selalu melalui proses dalam pengembangan hubungan tersebut, berikut ini penjelasannya :
a.      Self Disclosure. merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan sebaliknya.  Sidney Jourard (1971) menandai sehat atau tidaknya komunikasi interpersonal itu dengan melihat keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi. Mengungkapkan yang sebenarnya mengenai diri kita kepada orang lain yang juga bersedia mengungkapkan  yang sebenarnya tentang dirinya, dipandang sebagai ukuran dari hubungan yang ideal.
b.      Social Penetration. Altman dan Taylor (1973), suatu proses di mana orang saling mengenal satu dengan lainnya. Penetrasi merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi/akrab, seiring dengan berkembangnya hubungan yang baik.
Hubungan yang baik tidaklah terjalin dengan sendirinya, selalu terdapat proses individu untuk saling mengenal dan memahami karakteristik dan sifat masing-masing.

 Bentuk-bentuk Komunikasi
        Komunikasi atau hubungan bila dilihat dari segi bentuk komunikasinya secara garis besar dibagi ke dalam tiga sistem (Liliweri, 1991), yaitu :
a.      Komunikasi pribadi yang terbagi menjadi dua, yakni :
·   Komunikasi intrapribadi, yaitu proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang/ diri sendiri.
·      Komunikasi antarpribadi, yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu dengan individu lainnya.
b.      Komunikasi kelompok yaitu proses komunikasi yang terjadi pada suatu kelompok manusia, terbagi dalam :
·      Kelompok kecil yaitu kuliah, diskusi panel, simposium seminar.
·      Kelompok besar atau komunikasi di depan umum (Public speaking).
c.       Komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar individu.

Kompetensi Interpersonal
             Buhrmester, dkk (1988) menyatakan kompetensi interpersonal meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a.      Kemampuan berinisiatif, Menurut Buhrmester (1988) inisiatif adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain, atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih banyak dan luas tentang dunia luar, juga tentang dirinya sendiri dengan tujuan untuk mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui agar dapat lebih memahaminya.
b.      Kemampuan untuk bersikap terbuka (self-disclosure) Kemampuan membuka diri merupakan kemampuan untuk membuka diri, menyampaikan informasi yang bersifat pribadi dan penghargaan terhadap orang lain. Kartono dan Gulo (1987) mengungkap bahwa pembukaan diri adalah suatu proses yang dilakukan seseorang hingga dirinya dikenal oleh orang lain. Sears, dkk, (1991) menyatakan bahwa kemampuan membuka diri diwujudkan dengan perilaku orang yang melakukan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. 
c.   Kemampuan bersikap asertif, Menurut Pearlman dan Cozby (1983) asertivitas adalah kemampuan dan kesediaan individu untuk mengungkapkan perasaan-perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-haknya dengan tegas. Dalam konteks komunikasi interpersonal sering kali seseorang harus mampu mengungkapkan ketidaksetujuannya atas berbagai macam hal atau peristiwa yang tidak sesuai dengan alam pikirannya.
d.  Kemampuan memberikan dukungan emosional, Kemampuan memberikan dukungan emosional sangat berguna untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal antar dua pribadi. Beker dan Lemie (dalam Buhrmester, dkk, 1988) dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah. Kemampuan ini lahir dari adanya empati dalam diri seseorang.
e.      Kemampuan dalam mengatasi konflik, Kemampuan mengatasi konflik meliputi sikap-sikap untuk menyusun strategi penyelesaian masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atau suatu masalah dan mengembangkan konsep harga diri yang baru. Menyusun strategi penyelesaian masalah adalah bagaimana individu yang bersangkutan merumuskan cara untuk menyelesaikan konflik dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar: