SAATNYA DAN SELAYAKNYA ANDA MENGETAHUI

Kamis, 04 April 2013

Mengelola Pilihan-Pilihan Dalam Hidup Yang Istimewa


Life Is Choice, adalah sebuah kalimat yang mungkin sangat sederhana juga sudah sering kita dengar dan ketahui. Hidup adalah pilihan, kita akan hidup berdasarkan pilihan-pilihan yang kita buat, kita akan dinilai dengan pilihan-pilihan yang kita buat, kita akan dihargai sesuai dengan pilihan-pilihan yang kita buat, kita akan menjadi seperti apa yang kita pilih dalam setiap segmen dari kehidupan kita.


Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jadi sebagian besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita pada masa lalu. Posisi anda contohnya, pekerjaan anda adalah adalah hasil pilihan-pilihan hidup anda, pendamping hidup anda adalah cerminan dari pilihan-pilihan hidup anda di masa lalu. Mungkin, tabungan dan keuangan anda saat ini pun bisa jadi mewakili dari pilihan-pilihan anda di masa lalu. Lalu, seperti apakah anda saat ini?, semua skill kita pun adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat di masa dulu.

Kebanyakan di antara manusia memandang hanya pada hasil akhir, tanpa memikirkan proses pilihan-pilihan apa saja yang telah dijalani untuk mencapai kondisi akhir tersebut. Hidup adalah pilihan, oleh karena itu kita sesungguhnya dapat menilai seperti apa pilihan-pilihan yang dibuat pada masa lalu seseorang cukup dengan melihat keadaaannya sekarang. Kita juga dapat melihat masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang dia buat saat ini, keadaan di masa depan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat saat ini. Dengan memahami hal ini maka apabila seseorang menginginkan untuk menjadi seperti seseorang yang lain, dan mendapatkan apa yang ia inginkan, dengan mudah dia dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dalam hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang dia inginkan untuk diikuti.

Rasulullah Nabi Muhammad saw, adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk surga Allah, dan Rasulullah saw, memasuki surga Allah karena pilihan-pilihan yang beliau buat semasa hidupnya. Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan yang dibuat Rasulullah saw, dalam menjalani hidupnya, maka sudah dapat dipastikan kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki oleh Rasulullah saw.

Keadaan dan diri kita saat ini adalah hasil akumulatif dari seluruh hal yang telah kita pilih pada masa lalu. Diri kita pada masa mendatang ditentukan oleh apa yang kita pilih pada saat ini. Sama halnya dengan tempat akhirat kita yang akan ditentukan oleh semua pilihan yang kita buat sebelum datangnya ajal. Kesungguhan dan keseriusan seseorang dalam mewujudkan keinginan masa depannya dapat dinilai dari pilihan-pilihan yang mereka buat pada saat ini. Kesungguhan adalah sebuah niat yang kuat dan tidak akan putus sebelum keinginannya tercapai. Keseriusan adalah melakukan aksi konkret yang relevan dengan besarnya keinginan. Apabila pilihan-pilihan yang dibuat adalah pilihan yang tidak berkorelasi dan tidak relevan dengan besarnya keinginan maka kita dapat menyimpulkan bahwa orang ini tidak serius dan bersungguh-sungguh dalam mencapai keinginannya.

Hidup adalah pilihan yang kita pilih dengan bebas dan tudak ada seorang pun yang bisa memaksakan untuk memilih jalan hidup bagi kita. Kalaupun ada orang lain yang menentukan pilihan untuk anda, anda masih memiliki pilihan, apakah mau menuruti pilihan itu apa tidak? Pilihan hidup kita, secara menyeluruh dalam kendali kita pribadi. Memilih atau tidak memilih juga termasuk sebuah pilihan. Setiap saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita tentukan. Apa yang ada pilih pada masa lalu memiliki dampak terhadap seperti apa keadaan anda saat ini, dan apa yang kita pilih saat ini menentukan seperti apa keadaan kita di masa depan.

Hal yang sangat jelas adalah bahwa manusia tidak akan bisa membuat dua pilihan yang sama dalam waktu yang sama pula. Pilihan itu ibarat fokus pada kamera, kita tidak bisa membuat dua fokus pada gambar yang sama, pasti ada yang kita tinggalkan untuk lebih memfokuskan diri terhadap sebuah objek. Jadi, anda tidak bisa memilih dua hal secara bersamaan. Apabila kita memilih untuk belajar mengemudi, berarti pada saat yang sama, kita meninggalkan pilihan-pilihan lainnya. Ketika kita memilih untuk menjadi orang yang beriman maka pada saat yang sama, kita meninggalkan pilihan menjadi orang yang kufur kepada Allah. Apabila kita taat kepada Allah, maka pada saat yang sama tidak mungkin kita melakukan maksiat kepada Allah. Orang yang memilih memasuki surga-Nya maka pada saat yang sama, orang itu akan terhindar memeasuki neraka-Nya. Pada saat kita memilih untuk menjadi aman, maka pada saat yang sama pula, kita meninggalkan pilihan untuk menjadi takut dan lain sebagainya.

Dalam hidup, kita juga selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus dipilih salah satu di antaranya. Hidup manusia senantiasa akan dihadapkan pada pilihan di antara tujuan dan hambatan. Apabila kita memilih lebih fokus pada tujuan maka hambatannya tidak akan kita rasakan. Namun, apabila kita memilih untuk fokus pada hambatan maka tujuannya tidak akan pernah kita capai. Dalam semua situasi, kita dihadapkan pada pilihan untuk melihat pada tujuan (visioner) atau pilihan untuk melihat pada hambatan (pragmatis). Orang pragmatis selalu menjadikan realitas dan fakta sebagai pembatas dan dasar tindakannya, sementara orang yang visioner menjadikan keinginan dan harapannya sebagai pembatas dan dasar tindakannya. Oleh karena itulah, seorang pragmatis akan selalu mengubah tujuannya sesuai dengan fakta dan keadaan, sedangkan seorang visioner akan senantiasa mengubah fakta agar sesuai dengan tujuannya.

“Demi Allah, andai saja mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, (lalu mereka minta) agar aku meninggalkan urusan (agama) ini, maka demi Allah, sampai urusan (agama) itu dimenangkan oleh Allah, atau aku binasa di jalannya, aku tetap tidak akan meninggalkannya.” (HR. Ibn Hisyam).

Sikap rasul seperti hadist tadi menunjukkan pada kita bahwa Rasulullah saw, adalah seorang yang sangat fokus pada tujuan yang beliau inginkan, dan tidak berkompromi dengan apapun yang dapat memalingkannya dari tujuan. Oleh karena itu, beliau sangat tegas dengan perkataannya dan menolak untuk berkompromi dan pragmatis.

Apapun yang kita katakan dan lakukan akan selalu menuai pro dan kontra, karena kita tidak bisa memilih dua hal yang bertentangan dalam waktu yang sama. Memilih menjadi seorang muslim yang taat memastikan diri kita untuk dibenci oleh orang kafir. Terkadang, kita menyangka bisa untuk mengambil dua pilihan sekaligus, mengambil jalan kompromis untuk menyenangkan semua orang, ini tidak dimungkinkan dalam hidup. Menggabungkan diri dengan muslim yang taat mengharuskan kita untuk meningkatkan keimanan. Sedangkan bila menggabungkan diri pada sekelompok orang kafir memastikan diri kita akan berkompromi dengan mereka, paling tidak bersikap manis dan lembut pada mereka. Hidup adalah pilihan, kita tidak bisa memilih dua hal pada saat bersamaan.

Perlu kita semua ketahui bahwa setiap pilihan juga memiliki investasi, konsekuensi dan resiko tertentu. Investasi adalah sesuatu yang harus kita keluarkan dan lakukan untuk memulai suatu pilihan, konsekuensi yang dimaksud di sini adalah dalam arti sesuatu yang akan datang kepada kita saat memutuskan suatu pilihan dan resiko adalah sesuatu yang akan datang setelah kita menentukan sebuah pilihan atau saat kita melakukan sebuah pilihan. Apabila kita taat kepada Allah, resikonya kita akan masuk surga-Nya, bila tidak menaati-Nya maka resiko neraka telah menanti. Cerdas adalah resiko dari orang yang selalu berpikir, dan prestasi adalah resiko dari pilihan seseorang untuk selalu berbuat yang terbaik dalam aktivitasnya. Semakin besar pilihan hidup seseorang maka semakin besar pula investasi yang harus dikeluarkan, konsekuensi yang harus ditanggung dan resiko yang kelak akan menantinya, with great choice comes great investment, risk and consequences.

Hal yang paling menarik tentang konsekuensi dan resiko pilihan adalah fakta bahwa pilihan memiliki investasi wajib, yaitu bahwa setiap pilihan mengonsumsi waktu. Hal yang harus selalu kita ingat adalah pilihlah pilihan-pilihan yang benar karena apabila kita salah dalam memilih maka memerlukan usaha dua kali lipat untuk memperbaikinya. Satu langkah menuju kepada sebuah kesalahan harus ditebus dengan dua langkah untuk menuju kepada sebuah kebaikan. Jalan mana yang akan anda pilih? Apapun itu, ingat waktu tersu berjalan, no one can turns back time.

Di dunia ini, bila kita mau melihat yang sebenar-benarnya maka kita akan melihat bahwa pilihan hidup itu selalu hanya ada dua. Baik atau buruk, benar atau salah, surga atau neraka, pemenang atau pecundang, halal atau haram, ya atau tidak, istimewa atau biasa. Manusia juga sama, dalam hidupnya hanya ada dua pilihan, apakah dia memilih untuk menjadi seseorang yang istimewa ataukah ia memilih menjadi seseorang yang biasa-biasa saja. Orang istimewa memilih untuk menanggapi sesuatu dengan cara yang berbeda dengan orang biasa karena perbedaan pilihan yang mereka buat maka berbeda pula hasil yang mereka dapatkan.

Orang istimewa selalu lebih sedikit daripada yang biasa. Dalam pandangan Islam, istimewa adalah ketika manusia bisa menempatkan dirinya untuk menghamba secara total kepada Tuhan yang benar: Allah Ta’ala. Al-Qur’an pun menegaskan pujian Allah untuk sekelompok hamba-Nya yang sedikit dan mencela serta memerintahkan kita untuk waspada kepada kelompok yang banyak.

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS. Al-An’am [6]: 116).

Semua manusia ingin menjadi istimewa, tetapi sudahkah kita pahami bahwa pasti orang yang istimewa ini jumlahnya lebih sedikit dari yang biasa. Yang sedikit memang belum tentu baik, namun yang baik pasti jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang biasa-biasanya. Keputusan ada di tangan anda, hidup adalah pilihan dan kita bebas menentukannya. Biasa atau istimewa? Apabila kita memilih menjadi istimewa maka konsekuensi yang lebih berat menanti, dan kita harus siap untuk menjadi orang-orang yang jumlahnya sedikit dan aneh bagi sebagian besar manusia biasa...

Wassalamualaikum Wr. Wb...!

Tidak ada komentar: